PenerimaAnugerah Kebudayaan Kategori Maestro Seni Tradisi tahun 2016. Berbekal pengalaman belajar menyulam kain kerawang Gayo selama satu minggu, Nurlaila—yang oleh masyarakat sekitarnya lebih dikenal dengan panggilan Nek Amin—mulai mengukir sejarah hidup baru. Sebelumnya ia banyak pergi ke kebun untuk berladang. Namun, berkat ketekunan dan keuletannya itu, Nurlaila menjelma menjadi Tari Guel. ©2021 Muhammad Iqbal - "Tem o item...m Engingku ine…e," syair pembuka terdengar mengawali pertunjukan. Seorang penari keluar dari arah kiri, menuju ke tengah dengan kaki berjinjit. Tubuh penari tampak membungkuk, bahunya maju mundur, lengan timbul tenggelam dalam lipatan kain bersulam kerawang Gayo yang menutupi punggung. Gerakannya rampak seirama tabuhan rebana. Pada satu titik penari mengempas dan mengibaskan kain ke udara. Terkadang penari berlari kecil sambil menukik. Perlahan bergerak mendekat, mengitari, lalu memberi sembah. Kiranya dia hendak merayu seorang penari lain yang tengah duduk bersimpuh agar mengikuti gerakannya, lalu keduanya bergerak bersamaan, padu padan dalam hentak estetis berirama. Gerakan-gerakan di atas adalah gerakan Tari Guel. Tarian kebanggaan dari Tanah Gayo menjadi salah satu khasanah budaya Gayo di Aceh. Tarian ini mengisahkan upaya sejumlah orang untuk membangunkan seekor gajah putih yang berdasarkan cerita rakyat yang pernah ada. ©2021 Muhammad Iqbal Tarian yang dapat dijumpai di Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lue ini dulunya dikenal sebagai tarian yang sakral. Pagelaran tari guel tidak boleh sembarang tempat, panggung atau pentas, karena kesakralannya. Selain itu, tidak sembarang orang boleh menarikan guel, karena, mereka yang berhati bersih dan berjiwa tulus saja yang layak. Nilai mistis Tari Guel terletak pada Guru Didong, sang penari tunggal Guel. Saat menari akan ada spirit yang luar biasa dalam diri penari ketika dimainkan. Penari tampak lebih bersemangat, energik dan lincah melebihi kelenturan dan keseragaman sebagai sebuah tarian biasa. ©2021 Muhammad Iqbal Tari guel terbagi dalam 4 babak. Munatap menjadi awal babak, menggambarkan bentuk persuasi Sengeda yang hendak menaklukkan hati gajah putih, lalu berlanjut ke babak redep yang menggambarkan kesediaan gajah putih menuruti keinginan Sengeda. Ketibung dan cincang nangka menjadi dua babak terakhir. Dua babak yang menggambarkan semakin kuatnya keinginan gajah putih mengikuti Sengeda, hingga akhirnya Sengeda berhasil menggiring gajah putih ke Kesultanan Aceh Darussalam. ©2021 Muhammad Iqbal Tari Guel juga lekat dengan kostum yang mencuri perhatian, yaitu busana tradisional Aceh, baju Kerawang. Dengan motif yang cantik dan penuh makna. Perpaduan warna merah, hitam, putih, kuning terukir apik. Berdasarkan keterangan dari warna-warna kerawang, Masyarakat Gayo dilambangkan sebagai masyarakat yang Mersik berani, Lisik rajin dan Urik teliti. Selain itu salah satu ciri khas dari kostum Tari Guel ini adalah kain opoh ulen-ulen yang dikenakan di punggung penari pria, dan digunakan sebagai atribut menarinya. Kain ulen-ulen dengan lebar 1×2 meter ini dipenuhi sulaman kerawang Gayo yang menjadi properti utama Tari Guel. Dihempas dan dikibas-kibaskan oleh penari seperti kepakan burung yang sedang mengudara. ©2021 Muhammad Iqbal Istilah guel’ dalam bahasa lokal Gayo berarti membunyikan’ ini juga berkaitan erat dengan legenda Gajah Putih dalam cerita rakyat 'Sengeda dan Bener Merie'. Mimpi Sengeda membawanya pada sebuah pertemuan dengan seekor gajah putih, yang konon adalah jelmaan abangnya, Bener Merie. Skema Sengeda menaklukkan hati Sang gajah putih yang akhirnya berbalas menjadi puncak tarian ini. Guel berakhir saat gajah putih bersedia mengikuti Sengeda ke Kesultanan Aceh Darussalam sebagai persembahan untuk putri sultan yang tengah mengidam-idamkannya. Unik dan memiliki makna yang dalam, Tari Guel menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang ditetapkan oleh United Nations Educational, Science and Cultural Organization UNESCO pada 2016 lalu. [Tys]
SukuBauzi. 10. Suku Korowai. Papua adalah pulau paling timur dari wilayah Indonesia. Pulau ini sekaligus menjadi pulau terbesar kedua di dunia dengan luasnya yang mencapai 420.540 km persegi. Kekayaan alam nya begitu luar biasa yang meliputi tembaga, emas dan perak. Tidak hanya itu saja, Papua juga dihuni oleh berbagai macam suku bangsa.
Kainkhas Lampung namanya Tapis. Kain Tapis ini nggak boleh ketinggalan dari list oleh-olehmu. Terbuat dari sulaman benang emas dan katun inilah yang membuat Kain Tapis mempunyai keunikan tersendiri. Motif yang tersedia cukup beragam, dari flora sampai pepadun. Semuanya mempunyai keindahan dengan ciri khas masing-masing. Yuk simak pada daftar di bawah ini: 1. Warna yang bertabrakan. Mama Papa, ciri desain interior gaya bohemian yang paling mencolok adalah pemilihan warna, tekstur, dan aksen yang cenderung bertabrakan. Biasanya warna nyentrik akan dipilih dalam menerapkan interior bergaya bohemian. Satu hal yang menarik dari desain interior gaya bohemian, kita .
  • e2r1y4amlm.pages.dev/93
  • e2r1y4amlm.pages.dev/352
  • e2r1y4amlm.pages.dev/60
  • e2r1y4amlm.pages.dev/104
  • e2r1y4amlm.pages.dev/24
  • e2r1y4amlm.pages.dev/127
  • e2r1y4amlm.pages.dev/332
  • e2r1y4amlm.pages.dev/82
  • e2r1y4amlm.pages.dev/374
  • ciri khas unik dari sulaman gayo